Sabtu, 21 April 2012

CINTA TANPA SYARAT


Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang

Assalamu'laikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT., Pemilik sekelian alam dan segala selawat serta salam  ke atas junjungan besar Nabi Muhammad SAW., ahli keluarganya sahabat2 r'anhum dan sesiapa yg mengikuti mereka dengan ikhlas sehingga ke hari kiamat.
Syukur alhamdulillah kerana dgn taufiq dan inayahNya, telah mengizinkan kita bernafas sedetik lagi. Dapat mencatatkan sedikit nota ringkas yang bermanafaat sesuai utk keperluan hidup semasa dalam kehidupan umat Islam segajat.





Cinta seorang iseri kepada keluarga adalah cinta yang tak bersyarat. Cinta tak bersyarat, kukuh dan kuat, tak lekang oleh waktu. Suatu saat cinta itu berbuah, apabila suami membuat kesilapan maka cintanya mampu
membawa kembali kepada keluarganya. Cinta mengatasi luka, derita dan air mata. Kekuatan cinta justru diuji disaat orang dicintai berkhianat akhirnya akan menyesal dan kembali kepada keluarganya. Itulah yang terjadi pada seorang ibu, suri rumah yang memiliki tiga anak. Di saat usia perkaahwinan menjejaki sepuluh tahun, bahana itu datang. Suaminya lupa diri, kariernya sedang memuncak, pulang selalu malam hari. Solat selalu ditinggalkan. pertengkaran selalu terjadi. Mereka membuat keputusan berpisah. Ibu diberi hak utk memelihara anak-anaknya sementara suaminya bertanggungjawab memberikan nafkah setiap bulannya. Setelah mereka berpisah, ada seorang teman mengajaknya bekerja di salah sebuah jabatan kerajaan. Meskipun sebagai ibu tunggal menjaga anak-anak merupakan kebahagiaan bagi dirinya sebab membuatkan terhindar dari kekecewaan hati yang ditim
bulkan akibat perangai buruk suaminya.


Namun dalam kesendiriannya bersama anak-anak merasakan kecemasan dan terserang insomnia, selalu tak tidur malam. Di tengah kegelisahannya itulah kehadiran ke Rumah Anak2 Yatim untuk bersedekah agar Allah berkenan mengembalikan keharmonian keluarganya. Allah Maha mendengar,  disaat dirinya sudah putus asa, harapannya agar keluarganya rukun kembali seolah menjadi nyata. Dirinya melihat perubahan anak-anak yang cuak terhadap penderitaannya seolah mengerti apa yang sedang dirasakannya, anak-anak menjadi penurut dan baik. Bahkan suatu hari dirinya berjumpa semua dengan suaminya, melihat perubahan sikap dan perhatiannya, suaminya mulai berusaha mendekatinya kembali, menyesali perbuatannya telah meninggalkan dirinya dan anak-anaknya. Akhirnya selama setahun perpisahnnya, kehidupan rumah tangga dapat dipulihkan kembali. Mereka sepakat untuk bersatu kembali dengan berharap keredhaan Allah. 'Alhamdulillah, terima kasih Ya Allah, Engkau satukan kami kembali dalam kebahagiaan keluarga kami. Hanya kehendak Engkaulah yang merekatkan keluarga kami menjadi bersatu.' tuturnya, terlihat air mata yang mengalir. Malam itu terasa indah karena hatinya dipenuhi kebahagiaan.

 

~*
Sahabatku, jom..aminkan doa ini agar keluarga kita menjadi keluarga sakinah mawaddah warahmah. "Rabbana hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyatinâ qurrata a’yunin waj-’alnâ lil-muttaqîna imâmâ." Ertinya, Ya Tuhan kami, anugerahkan kepada kami, pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati kami, dan jadikan kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Al-Furqan: 74).

Tiada ulasan: